Boks 1 Potret Desember 1996

Part of the 1for1.com network!

JUDIT POLGAR: GM TERMUDA TANPA SEKOLAH

Laszlo Polgar adalah seorang guru catur luar biasa. Pria Hungaria, ayah dari 3 putri, ini diakui sangat mumpuni melahirkan kampiun catur. Tak tanggung-tanggung, ketiga putrinya dijadikan eksperimen. Mereka tak disekolahkan secara formal, hanya dikursuskan matematika, bahasa, serta kesenian, dan selebihnya digembleng main catur.


Ia memang antiteori. Tetapi hasilnya mencengangkan. Sekaligus memberi warna tersendiri bagi dunia catur, baik pecatur pria maupun wanita. Si sulung, Zsuzsa, kini juara dunia catur wanita. Putri kedua, Zsofia, juga Grand Master (GM) Wanita papan atas. Yang paling menonjol adalah si bungsu Judit. Dialah Grand Master termuda di dunia dengan melampaui rekor mantan juara dunia asal AS Bobby Fischer. Kalau Fischer merebut gelar itu pada usia 15 tahun, 6 bulan, dan 1 hari di Turnamen Interzonal Portoroz tahun 1958, Judit Polgar dikukuhkan sebagai GM setelah memenangkan Kejuaraan Hungaria tahun 1991, dalam usia 15 tahun, 4 bulan, dan 27 hari.

Si ayah yang kini memetik hasil gemblengan, sesumbar lewat bukunya, How to Teach the Genius, "Bawalah seorang bayi kepada saya, maka 15 tahun kemudian dia akan menjadi pecatur hebat dunia."

Judit Polgar bukan cuma memberi warna baru dalam kancah catur karena kecantikannya. Gadis kelahiran 23 Juli 1976 ini juga orang pertama yang menerobos dominasi pria di peringkat atas pecatur dunia. Gara-gara dia pula, penentuan peringkat Elo tak lagi membedakan pria dan wanita.

Pada usia 11 ia sudah menggapai gelar Master Internasional - usia yang lebih muda daripada Fischer maupun Kasparov. Pada usia 12 peringkat Elo-nya sudah 2.555, dan saat itu pun gelar Grand Master Wanita direbutnya.

Setelah memenangkan kejuaraan dunia di bawah 14 tahun bagi pecatur pria, dan ia pecatur wanita berperingkat Elo tertinggi dalam daftar FIDE, prestasinya tak terbendung lagi. Pada 1993 ia menggapai angka magis peringkat Elo 2.600, menjadi salah satu di antara 70-an Super Grand Master dunia, yang semuanya pria. Anthony J. Miles, GM Inggris berperingkat Elo 2.630 yang kini berada di urutan ke-30 dunia pernah menyatakan, "Suatu hari kelak, Judit akan menjadi juara dunia catur."

Hal lain yang memberi warna istimewa blantika catur adalah keengganan Judit bertanding dengan pecatur wanita. Ia memang punya alasan tersendiri. Namun dunia mengerti, karena tak ada lagi tempat baginya untuk bertanding di kelompok putri. Maka FIDE pun membiarkan saja ketika ia bertanding di Turnamen Kategori XVI di Dos Hermanas, Spanyol, 1994, kemudian menjuarainya.

Cerita di Turnamen Linares, Spanyol, pada tahun yang sama, memberi gambaran betapa Judit Polgar sanggup menggetarkan juara dunia Garry Kasparov. Pada babak V, langkah ke-40 pertandingan antara keduanya, Kasparov yang memegang buah hitam, membatalkan langkah pilihannya yang pertama (Kd7 ke c5) menjadi ke f8. Wasit sempat mempersoalkan, dan bukti video serta foto pun menunjukkan, Kasparov sempat melepaskan kudanya ketika mendarat di c5. Judit pun tahu kalau lawannya ngeper, tetapi ia mengurungkan niat buat memprotes karena takut krisis waktu. Dunia catur mencatat, sekalipun Kasparov akhirnya menang, ketegarannya sebagai juara dunia patut diragukan.

Pengalaman pecatur AS peringkat ke-5 dunia Gata Kamsky agak berbeda. Turnamen di Monte Carlo, Maret 1996 lalu, sekali lagi memberinya bukti, ia selalu sulit menghadapi Judit. Dalam 2 babak itu, ia kalah 0,5 - 1,5. "Bukan hanya pecatur; ia adalah wanita terhebat yang pernah saya kenal," kata Kamsky.

Sungguh tak berlebihan pujian yang pernah diberikan kepada Judit. Kini, dengan peringkat Elo 2.665, ia menempati urutan ke-18 dunia dalam edaran FIDE per 1 Juli 1996. Sungguh bukan hal mudah bagi GM Utut Adianto, peringkat ke-62 versi edaran yang sama, untuk melawan si pendekar cantik dari Hungaria, dalam dwitarung 6 babak, mulai 10 Desember ini. Kita nantikan saja.

rumah